Budidaya Kentang
Penyiapan lahan
•
Pengolahan tanah secara minimum
yaitu dengan sekali pembajakan atau
pencangkulan untuk menggemburkan
tanah dan menimbun gulma.
Varietas
•
Varietas Bromo.
•
Kebutuhan benih 40 kg/ha.
Penanaman
•
Secara tugal dengan jarak t
anam 40 x
20 cm (2
-
3 benih per lubang tanam).
Pemupukan dan penambahan ame
-
lioran
•
Urea 50 kg, SP36 75 kg, KCl 25 kg,
pupuk kandang 250 kg dan Dolomit
2590 kg/ha.
•
Semua pupuk dan amelioran
diaplikasikan pada saat tanam secara
beralur (5
-
10 cm dari lubang t
anam).
Pengendalian hama dan penyakit
•
Hama lalat bibit (
Agromyza
sp.)
dilakukan pencegahan dengan meng
-
aplikasikan insektisida Karbofuran
seperti Furadan 3G atau Curater 3G
sebanyak 9 kg/ha.
•
Hama perusak daun (
Lamprosema
indicate, Plusia chalcites, Phaedo
nia
inclusia
) dan perusak polong (
Etiella
zinkenella
) dikendalikan dengan
insektisida cair seperti Cymbush 50
EC atau Matador 25 EC.
•
Penyakit yang perlu diwaspadai
adalah penyakit layu bakteri dan
dikendalikan secara preventif dengan
penggunaan benih yang
tidak
terinfeksi.
Pengendalian gulma
•
Gulma dikendalikan dua kali secara
manual, yaitu pada umur 21 dan 35
hari setelah tanam (HST) melalui
kegiatan penyiangan dan pem
-
bumbunan.
Panen
•
Bila 95% polong telah berubah warna
dari hijau menjadi kecoklatan, ba
tang
dan daun telah kering, serta kadar air
biji pada kisaran 15
-
18%.
Pasca panen
•
Brangkasan yang telah dipanen segera
dijemur yang selanjutnya dilakukan
proses pembijian.
•
Biji dijemur dan dibersihkan hingga
kadar airnya kurang dari 14%.
Penyiapan lahan
•
Pengolahan tanah secara minimum
yaitu dengan sekali pembajakan atau
pencangkulan untuk menggemburkan
tanah dan menimbun gulma.
Varietas
•
Varietas Bromo.
•
Kebutuhan benih 40 kg/ha.
Penanaman
•
Secara tugal dengan jarak t
anam 40 x
20 cm (2
-
3 benih per lubang tanam).
Pemupukan dan penambahan ame
-
lioran
•
Urea 50 kg, SP36 75 kg, KCl 25 kg,
pupuk kandang 250 kg dan Dolomit
2590 kg/ha.
•
Semua pupuk dan amelioran
diaplikasikan pada saat tanam secara
beralur (5
-
10 cm dari lubang t
anam).
Pengendalian hama dan penyakit
•
Hama lalat bibit (
Agromyza
sp.)
dilakukan pencegahan dengan meng
-
aplikasikan insektisida Karbofuran
seperti Furadan 3G atau Curater 3G
sebanyak 9 kg/ha.
•
Hama perusak daun (
Lamprosema
indicate, Plusia chalcites, Phaedo
nia
inclusia
) dan perusak polong (
Etiella
zinkenella
) dikendalikan dengan
insektisida cair seperti Cymbush 50
EC atau Matador 25 EC.
•
Penyakit yang perlu diwaspadai
adalah penyakit layu bakteri dan
dikendalikan secara preventif dengan
penggunaan benih yang
tidak
terinfeksi.
Pengendalian gulma
•
Gulma dikendalikan dua kali secara
manual, yaitu pada umur 21 dan 35
hari setelah tanam (HST) melalui
kegiatan penyiangan dan pem
-
bumbunan.
Panen
•
Bila 95% polong telah berubah warna
dari hijau menjadi kecoklatan, ba
tang
dan daun telah kering, serta kadar air
biji pada kisaran 15
-
18%.
Pasca panen
•
Brangkasan yang telah dipanen segera
dijemur yang selanjutnya dilakukan
proses pembijian.
•
Biji dijemur dan dibersihkan hingga
kadar airnya kurang dari 14%.
0 comments:
Post a Comment